1. Pengertian Teori Akuntansi
Teori
Akuntansi adalah bidang akuntansi
yang membahas proses pemikiran atau penalaran.
Struktur akuntansi dan seperangkat konsep-konsep sebagai hasil proses
pemikiran dan pemilihan konsep (kerangka acuan konseptual)
Teori
Akuntansi Sebagai Penalaran Logis
adalah suatu proses pemikiran atau penalaran, dengan menggunakan konsep-konsep
yang relevan sebagai landasan, untuk menjelaskan kelayakan prinsip atau prkaik
akuntansi tertentu yang sudah berjalan atau untuk mendukung prinsip dan praktik
yang baru atau yang diharapkan.
Teori
Akuntansi Sebagai Lawan Praktik. Seperangkat konsep-konsep yang membahas
tentang bagaimana seharusnya konsep-konsep yang membahas tentang bagaiman
seharusnya praktik akuntansi berjalan atau yang membahas alternative-alternatif
prinsip yang dapat digunakan dalam prkatik.
Teori
Akuntansi Sebagai Pembenaran. Teori
memberikan penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu.
Teori
Akuntansi Sebagai Penjelasan Ilmiah. Teori merupakan pernyataan-pernyataan tentang
hubungan antara perilaku variabel-variabel alam atau social yang dapat
digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala-gejala alam atau sosial.
Teori
Akuntansi Sebagai Model. Sebagai
model penalaran untuk menciptakan suatu praktik akuntansi yang dianggap baik
dan sehat serta cocok dengan lingkungan tempat akuntansi akan dipraktikan.
2. Pendekatan-Pendekatan Dalam
Penyusunan Teori Akuntansi
Walaupun belum ada satupun teori
akuntansi yang komprehensif namun berbagai teori akuntansi yang bersifat
menengah atau setengah jadi telah dihasilkan melalui sejumlah pendekatan yang
berbeda antara lain : (pendekatan trasisional, pendekatan otoritas, pendekatan
regulatori, keperilakuan, peristiwa, prediktif, dan positif) .
a. Pendekatan
Tradisional :
- Pendekatan
non teoritis, praktis, atau pragmatis.
- Penyusunan teori
yang ditandai dengan penyesuaian terhadap praktek sesungguhnya yang
bermanfaat untuk memberi saran solusi praktis.
- Pendekatan
otoritas dalam penyusunan teori akuntansi yang umumnya digunakan oleh
organisasi profesi, terdiri dari penyajian sejumlah peraturan praktik-praktik
akuntansi.
- Suatu teori tanpa
konsekuensi praktik adalah teori yang buruk .
- Pendekatan Teoritis
: Deduktif, Induktif, Etis, Sosiologis, Economics, Eklektik.
b. Pendekatan Deduktif
Dari asumsi atau dalil dasar akuntansi
dan konklusi logis yang diperoleh dan sejumlah prinsip akuntansi untuk
menyajikan petunjuk dan dasar bagi pengembangan teknik-teknik akuntansi
selanjutnya. Tahap-tahap pendekatan
deduktif :
- Penetapan-penetapan
tujuan pelaporan keuangan
- Pemilihan
dalil-dalil akuntansi
- Penentuan
prinsip-prinsip akuntansi
- Pengembangan
teknik-teknik akuntansi.
c. Pendekatan Induktif
Pendekatan ini dimulai dengan serangkaian
pengamatan terhadap informasi keuangan dari bisnis perusahaan dan selanjutnya
akan diperoleh rumusan gagasan serta prinsip-prinsip akuntansi dari pengamatan
tersebut dengan menggunakan dasar hubungan yang terjadi secara berulang. Pendekatan induktif dalam penyusunan teori
mencakup empat tahap :
- Pencatatan seluruh
pengamatan
- Penganalisaan dan
pengelompokan pengamatan untuk mendeteksi adanya hubungan yang berulang
(kesamaan atau kemiripan)
- Penginduksian asal
mula konklusi-konklusi dan prinsip-prinsip akuntansi dari pengamatan-pengamatan
yang menggambarkan hubungan secara berulang.
- Pengujian
konklusi-konklusi yang dibuat.
d. Pendekatan Etis
Konsep kewajaran (penyajian yang tidak
bias, dan tidak memihak), keadilan (sebagai perlakuan yang seimbang terhadap
seluruh pihak yang berkepentingan). Keseimbangan dan kebenaran (sebagai
pelaporan keuangan yang akurat dan benar tanpa adanya kesalahan
interpretasi). The Committee on Auditing
Procedure merujuk criteria “kewajaran penyajian” sebagai berikut :
- Kesesuaian dengan
prinsip-prinsip akuntansi
- Pengungkapan
- Konsistensi
- Dapat
Diperbandingkan
e. Pendekatan Sosiologis
1. Akibat-akibat sosial yang ditimbulkan dari
teknik-teknik akuntansi. Pendekatan ini
merupakan suatu pendekatan etis yang dasarnya merupakan suatu perluaan konsep
kewajaran yang dinamakan kesejahteraan sosial.
2. Dalam pendekatan ini, diharapkan bahwa data akuntansi
akan memberikan manfaat dalam pembuatan kebijakan yang menyangkut kesejahteraan
sosial.
3. Kesulitan dalam pendekatan ini adalah penetapan
criteria “nilai-nilai sosial” yang dapat diterima oleh semua masyarakat.
4. Bedford, berpendapat maksimalisasi kesejahteraan sosial
berhubungan dengan pengukuran penentuan pendapatan yang terbaik bagi
masyarakat.
5. Pendekatan ini telah memberikan kontribusi pada
evolusi cabang bidang akuntansi yang baru, yang terkenal sebagai akuntansi
sosio ekonomi (socioeconomic accounting).
Tujuan utama bidang ilmu ini adalah mendorong entitas bisnis yang
beraktivitas dalam pasar bebas agar mempertanggungjawabkan aktivitas produksi
mereka terhadap lingkungan sosial melaui pengukuran internalisasi dan
pengungkapan di dalam Laporan Keuangan.
f. Pendekatan Ekonomi
- Dalam penyusuan
teori akuntansi menekankan pengendalian perilaku indicator-indikator
ekonomi makro, yang diakibatkan oleh berbagai prkatik akuntansi.
Menekankan pada konsep kesejahteraan ekonomi secara umum.
- Kriteria umum yang
digunakan dalam pendekatan ekonomi makro adalah :
1. Kebijakan dan teknik akuntansi yang digunakan harus
menyajikan realitas ekonomi.
2. Pemilihan teknik-teknik akuntansi harus tergantung
pada konsekuensi ekonomi.
- Contoh di Swedia
metode LIFO akan merupakan teknik akuntansi yang menarik selama periode
inflasi yang berkepanjangan daripada FIFO.
g. Pendekatan Eklektik
Penyusunan Teori Akuntansi dan
pengembangan prinsip-prinsip akuntansi telah mengikuti suatu pendekatan
ekletik, atau pendekatan gabungan.
h. Pendekatan Regulatori Dalam
Formulasi Teori Akuntansi
Proses penyiapan dan pelaksanaan standar
merupakan masalah serius dalam profesi menetapakan keseragaman standar akuntansi
merupakan factor penting agar standar akuntansi dapat diterima dan
bermanfaat. Bab ini berupaya menyajikan
suatu diskusi tentang keunggulan dan kegunaan dari masing-masing pendekatan
yaitu pasar bebas, sector swasta, maupun sector public.
3. Sifat-Sifat Standar Akuntansi
Standar terus menerus berubah, dihapus,
dan atau ditambahkan baik itu di Amerika Serikat maupun di Negara-negara
lainnya. Standar menyajikan petunjuk
yang praktis dan mudah yang terkait dengan tugas-tugas akuntan. Standar biasanya terdiri dari tiga bagian:
1. Uraian masalah yang harus diatasi.
2. Pembahasan dengan penalaran (cara-cara pemecahan
masalah)
3. Solusi ditetapkan
Sejumlah pertimbangan dalam penetapan
standar yang harus diperhatikan :
·
Standar
menyajikan petunjuk dan aturan tindakan bagi akuntan public yang memungkinkan
pengujian secara hati-hati (due care) dan independent saat menggunakan keahlian
dan integritasya dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan serta saat
membuktikan kewajarannya.
·
Standar
menyajikan kumpulan data bagi pemerintah tentang berbagai variable yang patut
dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi perusahaan perencanaan serta
regulasi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi serta tujuan sosial lainnya.
·
Standar
menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yang
berkepentingan dalam disiplin ilmu akuntansi.
Tujuan Penyusunan Standar
1. Pendekatan penyajian kebenaran menginginkan laporan
yang netral dan berusaha mencapai penyajian yang benar melalui proses
penyusunan standar. Konsekuensi ekonomi yang hendak dicapai, maka para pembuat
kebijakan akuntansi harus menyajikan
sejumlah sinyal informasi yang dapat memberi petunjuk pada pengguna informasi
dalam pembuatan keputusan.
2. Pendekatan konsekuensi ekonomik, standar yang
diundangkan harus memiliki pengaruh positif atau setidaknya tidak memiliki
pengaruh negative terhadap kesejahteraan sosial, akibat strategis pendekatan
ini adalah kesejahteraan sosial diharapkan meningkat apabila praktik-praktik
akuntansi secara parsial dilakukan secara konsisten.
a. Entitas Yang Menaruh Perhatian Pada
Standar Akuntansi di Amerika
Kantor-kantor
Akuntan Publik dan Induvidu. Kantor
Akuntan Publik dan Induvidu bertanggung jawab untuk secara independent
menyatakan bahwa laporan keuangan suatu perusahaan disajikan secara wajar dan
akurat seluruh hasil aktivitasnya.
American
Institute of Certified Public Accountansts (AICPA). AICPA
merupakan organisasi profesi yang mengkoordinasi praktik para akuntan public
bersertifikat (CPA) di Amerika. Tahun 1959, AICPA membentuk lembaga baru, yaitu
APB (Accounting Principles Board) untuk mempercepat penyajian secara tertulis
tentang apa yang dimaksudkan dengan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum. APB mempublikasikan pernyataan sbb :
- APB Statement No.1
Laporan Penerimaan ARS No.1 dan No.3
- APB Statement No.2
Disclousure of Suplementary Financial Information by Diversified Companies
dikeluarkan September 1967.
- APB Statement No.3
Financial Statement Restated for General Price Level Change, dikeluarkan
Juni 1969.
- APB Statement No.4
Basic Concept and Accounting Principles Underlying Fianancial Statement of
Business Enterprise, dikeluarkan Oktober 1970.
Komisi penelitian menerbitkan ARS
(Accounting Research Study)
- ARS No.1 The Basic
Postulates of Accounting. Mauries Moonitz dan R Taprouse (1961)
- ARS No.2 Cash Flow
Analysis and The Funds Statement, oleh Perry Mason (1961)
- ARS No.3 A.
Tentative Set of Broad Accounting
Principles For Business Enterprises Maurice Moonitz dan R. Taprouse (1962)
- ARS No.4 Reporting
of Leses in Financial, oleh John H. Myers (1962)
- ARS No.5 A.
Critical Study of Accounting for Bussiness Combination, oleh Arthur B.Watt
(1963)
- ARS No.6 Reporting
The Financial Effects of Price Level Change, Stafff Divisi Penelitian
(1963)
- ARS No.7 Inventory
of a Generally Accepted Accounting Principles For Business Paul Grady
(1963)
- ARS No.8 Accounting
For the Cost of Pensiun Plan, Ernest L. Hicks (1966)
- ARS No.9 Interperiod
Allocation of Corporate Income Taxes, oleh Howard A Black (1966)
- ARS No.10 Accounting
for Goodwill oleh George R. Caelett
dan Norman O Olson Inventory of a Generally Accepted Accounting Principles
For Business Paul Grady (1963)
- ARS No.11 Financial
Reporting in The Extractives Industries, oleh Robert R, Field (1968)
- ARS No.12 Reporting
Foreign Operations Of Us Companies
in US Dollar , oleh Leonard Lorenso (1972)
- ARS No.13 The
Accounting Basis Of Inventoris oleh Horace G, Barden (1973) (1963)
- ARS No.14 Accounting
For R & D Expenditure, oleh Oscar S Gellien dan Maurice S Newman
(1973)
- ARS No.15 Stocholedrs,
Equity oleh Beatrice Meicher (1973)
The
American Accounting Association (AAA). AAA merupakan organisasi untuk para akuntansi dan bidang akademik maupun
induvidu yang tertarik dengan perbaikan praktik dan teori akuntansi. Diawali
dengan pendekatan induktif, secara bertahap menjadi pendekatan deduktif.
Studi-studinya meliputi :
- A Tentative of
Accounting Principles Underlying Corporate Financial Statements.
- An Introduction to
Corporate Accounting Standard oleh W.A Paton dan A.C Littleton (1940)
- An Inquiry Into
Nature of Accounting oleh Louis Goldberg (1964)
- A Statement of
Basic Accounting Theory (1966)
- A Statement on
Accounting Theory and Theory Acceptance (1977)
FASB (The
Financial Accounting Standard Board). Financial
Accounting Standard Board (FASB) menggantikan APB tahun 1973 sebagai badan yang
bertanggung jawab untuk menetapkan standar-standar akuntansi. Bubarnya APB terutama disebabkan oleh
factor-factor berikut :
- Kemunculan dari
perlakuan akuntasi alternative yang memungkinkan perusahaan menunjukkan
earning pershare yang lebih tinggi terutama sebagai hasil proses merger
dan akuisisi.
- Kurangnya perlakuan
akuntansi yang memadai untuk sejumlah persoalan baru dalam akuntansi
seperti kredit pajak investasi , akuntansi untuk industri franchise
(accounting for franching industries), bisnis pengembangan lahan, dan sewa
beli jangka panjang.
- Sejumlah kasus
kejahatan dan tuntutan hokum akibat metode-metode akuntansi yang gagal
untuk menyajikan informasi relevan dalam banyak kasus.
- Kegiatan APB dalam
mengembangkan kerangka konseptual.
Yang
Dihasilkan FASB :
- SFAC No. 1
“Objectives Of Financial Reporting” by Business yang menyajikan maksud dan
sasaran akuntansi.
- SFAC No. 2 “Qualitative
Characteristic Of Accounting Information “yang menyajikan karakteristik yang
membuat akuntansi berguna.
- SFAC No. 3 “ Element of Financial
Statement of Business Enterprise “ Yang memberikan definisi item-item
dalam laporan keuangan, seperti asset, utang ,revenue, expenses.
- SFAC No. 4 “Objectives
Of Financial Reporting by Non Business” Organization yang menyajikan maksud dan sasaran
akuntansi untuk organisasi non business.
- SFAC No. 5 “Recognition
and Measurement in Financial Statement of Business Enterprises”, yang
menyajikan serangkaian criteria pengakuan dan pengukuran dan petunjuk
tentang informasi apa yang seharusnya masuk dalam laporan keuangan.
- SFAC No. 6 “Element
of Fiancial Statement” yang menggantikan SFAC No. 3 dan meliputi
organisasi Nirlaba.
Securities
and Exchange Commission (SEC). SEC dibentuk
oleh kongres pada tahun 1934 dengan tanggung jawab utama menangani administrasi
berbagai ketentuan yang meregulasi pasar saham dan menjamin laporan serta
pengungkapan yang memadai dan setiap perusahaan di Amerika.
SEC secara umum sependapat dengan apa
yang dikemukakan oleh lembaga profesi, opini, APB dan pernyataan FASB. Walaupun demikian SEC tetap mempertahankan
kekuasaannya untuk mengungkapkan pandangan dengan lima secara berikut :
- Regulasi S-x yang
menguraikan bentuk dan kandungan laporan yang disimpan oleh SEC.
- Accounting Series
Releases
- Keputusan dan
Laporan SEC
- Laporan Tahunan SEC
- Komentar dan
artikel yang disajikan oleh anggota komite serta para stafnya
SEC tidak selalu setuju dengan
keputusan yang dihasilkan oleh profesi akuntansi. Contohnya : ASR No. 96, ASR No. 147, ASR No. 146
Pengguna Laporan Keuangan
Kelompok-kelompok
yang bertentangan terhadap laporan aktivitas sebuah organisasi berorientasi
profit dapat diklasifikaiskan sebagai pengguna langsung (direct users) dan
tidak langsung (indirect users)
Pengguna Langsung Meliputi :
- Pemilik dan
pemegang saham perusahaan .
- Pemberi pinjaman
(kreditor ) dan pemasok
- Manajemen
perusahaan
- Kantor Pajak
- Organisasi pekerja
- Pelanggan
Pengguna tidak langsung meliputi :
- Analisis dan
konsultan keuangan
- Pasar Saham
- Pengacara
- Otoritas yang
terkait dengan regulasi
- Kalngan berita
keuangan dan agen0agen penyaji laporan
- Asosiasi dagang
- Serikat pekerja
- Kompetitor
- Masyarakat Umum
- Depatemen
pemerintah lainnya.
b. Siapa Yang Seharusnya Menyusun
Standar Akuntansi ?
Teori-Teori
Regulasi. Regulasi umumnya
diasumsikan akan diterima oleh industri terkait dan didesain serta dioperasikan
dengan tujuan utama memperoleh keuntungan.
Ada dua
kategori utama tentang regulasi industri.
Teori-Teori
Kepentingan Umum (menyajikan bahwa
regulasi disajikan untuk menanggapi permintaan public akan koreksi terhadap
ketidak efisien atau ketidak layakan harga pasar.Teori ini tujuan utamanya
adalah melindungi dan menjamin kepentingan umum).
Teori-Teori
Kepentingan Kelompok atau Teori Perebutan (regulasi disajikan untuk menanggapi permintaan kelompok tertentu,
dengan tujuan untuk memaksimalkan income anggotanya. Versi utama teori ini adalah :
- The political
ruling-elite theory of regulation (menekankan penggunaan kekuatan politik
untuk mendapatkan pengendalian regulator)
- The economic theory
of regulation (menekankan pada kekuatan ekonomi)
Haruskah Kita Meregulasi Akuntansi.
Pihak
yang tidak mengingikan regulasi menggunakan teori agensi :
- Mengapa harus ada
insentif untuk pembuatan laporan yang andal dan sukarela bagi pemilik.
- Laporan keuangan
digunakan untuk memonitor hubungan kerja, untuk menilai dan menentukan
kompensasi manajer.
- Perusahaan dituntut
untuk menyajikan laporan secara sukarela dan kegagalan untuk menyajikan
laporan dapat diinterprestasikan sebagai kabar buruk bagi pasar.
- Apabila perusahaan
tidak menyajikan laporan secra sukarela, pengguna informasi dapat memaksa
pihak-pihak terkait dalam menyajikan informasi tersebut.
c. Pihak Yang Menginginkan Regulasi
Menggunakan Argumentasi
Kepentingan Umum
Kebutuhan untuk mencapai tujuan sosial
dan kegagalan pasar memaksa perlu adanya regulasi. Kegagalan pasar disebabkan :
- Keengganan perusahaan
untuk mengungkapkan informasinya, sebagai pihak yang mengusai informasi
tentang dirinya sendiri.
- Adanya penyelewengan
- Penyajian Informasi
Akuntansi (sebagai produk umum) secara tidak semestinya.
- Tujuan sosial
mencakup kewajaran laporan, informasi seimbang,perlindungan terhadap
investor.
Pendekatan
Pasar Bebas . Pendekatan pasar bebas
dalam meghasilkan standar dimulai dari asumsi dasar bahwa informasi akuntansi
merupakan sebuah poduk yang bersifat ekonimis, sama seperti barang atau jasa
lainnya. Pendukung pendekatan regulator
baik sawsta maupun public menyatakan bahwa ada kegagalan pasar baik secara
eksplisit maupun imolivit dalam pasar informasi swasta terjadi karena kuantitas
dan kualitas informasi akuntansi berbeda dari manfaat sosial maksimum yang
dapat diperoleh, disebabkan :
- Pengendalian atas
informasi yang bersifat monopoli oleh manajemen. (Dihipotesiskan bahwa
akuntan memiliki pengaruh monopolistic atas data yang disajikan dan
digunakan pasar, akibtnya pasar tidak dapat benar-benar membedakan antara
pengaruh yang disebabkan oleh keadaannya sesungguhnya atau pengaruh
akuntansi).
- Investor yang naïf,
(Dihipotesikan bahwa para investor yang tidak memahami dengan baik
kompleksitas teknik-teknik dan transformasi akuntansi mungkin akan
dikelabui dengan penggunaan teknik-teknik yang berbeda).
- Ketakuatan akan
kegagalan fungsional.(Investor mungkin tidak mampu mengubah proses
pembuatan keputusannya untuk merespons data yang dihasilkan oleh perubahan
yang terjadi dalam proses akuntansi.)
- Penyimpangan
perhitungan. (Karena akuntansi sangat bertumpu pada berbagai basis
perhitungan asset dan prosedur alokasi yang dipandang sepihak dan tidak
dapat diperbaiki, keluaran akuntansi merupakan sesuatu yang tidak berarti
atau bahkan menyesatkan untuk pembuatan keputusan)
- Keanekaragaman
prosedur, (fleksibilitas dalam pemilihan teknik-teknik akuntansi yang
digunakan untuk melaporkan kejadian tertentu)
- Kurangnya
objektivitas. (tidak ada criteria objektif yang dapat digunakan manajemen
untuk mendasarkan pilihannya akan tehknik-tekhnik akuntansi, hasilnya
keluaran yang tidak dapat diperbandingkan)
Regulasi
Standar Akuntansi oleh Sektor Swasta Pendekatan sector swasta dalam regulasi standar
akuntansi menggunakan asumsi dasar bahwa kepentingan public terhadap akuntnasi
akan terlayani dengan baik apabila penyusunan standar diserahkan kepada sector
swasta (Commite on Accounting Procedure (1939 -1959)), FASB (Financial
Accounting Standard Board (1973 – Sekarang))
Pendukung Standar akuntansi oleh Sektor
Swasta
- FASB terlihat
responsive terhadap berbagai konstituen
- FASB mampu menarik
sebagai anggota atau staff, orang-orang yang memiliki pengetahuan teknis
yang diperlukan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan system
pengukuran dan pengungkapan alternative.
- FASB sukses dalam
memperoleh tanggapan dari berbagai konstituensinya.
Penentang Pendekatan Sektor Swasta :
- FASB tidak memiliki
kewenangan statori dan kekuatan untuk memaksakan aturan yang dibuatnya.
- FASB sering dituduh
tidak independen dari konstituennyayang besar (kantor akuntan, korporasi)
- FASB sering dituduh
lamban dalam menanggapi isu-isu utama yang krusial bagi sejumlah
konstituennya.
Regulasi
Standar Akuntansi Oleh Sektor Publik. Regulasi sector public berpusat pada peran
SEC.
Pendukung regulasi standar akuntansi
oleh sector public :
- SEC merupakan
instrument dalam menuntun profesi dari metode akuntansi yang safe dan
konservatif ke arah metode yang
lebih inovatif dan realistis.
- SEC melalui
securities Acrs of 1933 dan 1934 memberi perlindungan bagi para investor
terhadap berbagai ancaman.
- SEC dimotivasi oleh
keinginan untuk menyajikan tingkat pengungkapan kepada public yang
dianggap perlu dan memadai dalam pembuatan keputusan.
- SEC mempunyai
legitimasi yang lebih besar melalui kewenangan statutory yang lebih jelas.
Penentang Regulasi Standar Akuntansi
oleh Sektor Publik.
- Diperlukan biaya
yang besar untuk memenuhi ketentuan pemerintah dalam penyajian informasi.
- Cenderung
memaksimalkan kesejahteraannya tanpa pertimbangan terhadap biaya dan
manfaat tambahan laporan.
- Akan timbul kondisi
yang berbahaya apabila penyusunan standar semakin bersifat politis.
- Perlunya system
pemerintahan yang didukung kekuatan kepolisian.
d. Legimitasi Proses Penyusunan Standar
Prognisis Pesimistik dihubungkan dengan
kemampuannya untuk menghasilkan system akuntansi optimal, yakni sebuah system
dimana keuntungan yang diharapkan oleh pemakai strategi keputusan optimal dapat
lebih besar atau paling tidak sama dengan keuntungan yang diperoleh dari system
lain.
Prognosis pesimistik ini diperlukan untuk
menunjukkan :
Bahwa pemilihan alternative laporan keuangan “pada
akhirnya memerlukan pertukaran antara keuntungan seseorang di satu sisi dengan yang lainnya.
Bahwa resolusi alternative laporan keuangan akan
mensyaratkan “kebijakan nilai atau etika yang akan dipertukarkan dengan
kesejahteraan seseorang dan dalam dimensi apa terhadap kesejahteraan siapa.
Prognosis Optimistik
Prinsipnya proses penyesuaian dengan
dasar konstitusional calculus menetapkan legitimasi FASB berdasarkan :
- Kemampuannya dalam
menyajikan jaminan prosedur yang memadai.
- Kemampuannya untuk
memaksakan batasan yang memadai dalam proses pemilihan, untuk menjamin
hasil yang dapat diterima.
- Keseimbangan antara
procedural dan hasil yang ditetapkan oleh proses penyusunan standar FASB.
e. Accounting Standard Overload
Accounting Standard Overload umumnya
berhubungan dengan pertumbuhan untuk akuntansi.
Situasi-situasi berikut ini diidentifikasi sebagai accounting standard
overload :
- Standar yang
terlalu banyak
- Standar yang
terlalu rumit
- Tidak ada standar
yang kaku, membuat pemulihan aplikasi menjadi sulit.
- Standar bertujuan
umum
Standar bertujuan umum yang gagal dalam
menyajikan perbedaan antara :
- Entitas public dan
non public
- Laporan keuangan
tahunan dan intern
- Perusahaan besar
dan kecil
- Pengungkapan yang
berlebihan, pengukuran yang terlalu kompleks, atau kedua-duanya.
Pengaruh Accounting Standard Overload
Standar akuntansi yang jumlahnya banyak,
terlalu sempit, dan kaku dapat berpengaruh serius terhadap kinerja akuntan,
nilai informasi yang disajikan bagi para pengguna, dan keputusan yang dibuat
para manajer.
Salah satu jalan keluar bagi para praktisi dalam
menghadapi penyimpangan dari PABU (Prisip Akuntansi Berterima Umum) adalah
dengan memberikan opini yang dimodifikasi.
Catatan hanya dapat dipahami oleh orang
yang berpengalaman dan akrab dengan jargon dan pengetahuan akuntansi.
Solusi Terhadap Accounting Standard
Overload
Solusi yang dapat digunakan untuk
mengatasi masalah Accounting Standard Overload :
- Tida ada perubahan,
mempertahankan apa yang sudah ada
- Perubahan dari
konsep yang ada
- Perubahan dalam
PABU untuk mempermudah penerapannya dalam setiap usaha bisnis.
- Menentukan
alternative pengungkapan dan pengukuran yang berbeda.
- Perubahan dalam
stndar pelaporan CPA atas laporan keuangan
- Alternatif terhadap
PABU sebagai dasar yang sifatnya pilihan dalam penyajian laporan keuangan.
Pendekatan yang digunakan pada
alternative PABU
- Sebuah metode
akuntansi dengan basis baru (a new basis accounting method, BAM)
- Berdasar kas atau
kas yang dimodifikasi
- Berdasar pajak
penghasilan
BAM
dikeluarkan dari pembahasan karena kos yang diperlukan lebih tinggi dari manfaatnya.
Factor lainnya :
- BAM akan mengandung
factor-faktor PABU yang bersifat pokok dan memungkinkan untuk meninggalkan
prinsip-prinsip pengukuran PABU dengan jumlah yang signifikan.
- BAM lebih cenderung
meningkatkan masalah standar overload daripada menguranginya.
- BAM akan memiliki
posisi dalam setiap isu PABU, yang akan membutuhkan biaya dan waktu
- BAM perlu disiapkan
oleh dewan penyusun standar yang baru
- BAM akan dianggap
bukan bagian dari PABU, tetapi sebagai bagian dari PABU untuk entitas
tertentu.
Penyusunan dan pelaksanaan standar
akuntansi muncul sebagai suatu maslah yang kompleks :
Pertama, tidak terlihat bahwa standar didasarkan pada
prinsip-prinsip debatan yang luas dan perbandingan antara pendukung dan
penentang teori-teori yang relevan, dan
kemudian dipilih atas dasar tersebut oleh badan penyusun standar.
Kedua, terdapat pertentangan yang jelas dalam kepentingan
dan kebutuhan di antara entitas-entitas yang terkait dengan prinsip akuntansi.
Ketiga, pengembangan prinsip-prinsip akuntansi merupakan
sebuah proses yang semrawut (pertama didominasi oleh manajemen, kemudian
diregulasi oleh profesi, dan akhirnya menjadi suatu proses yang benar-benar
bersifat praktis)
Keempat, setiap bentuk penyusunan standar dalam dalam pasar
bebas, sector swasta, atau sector public lainnya, memiliki keunggulan dan
keterbatasan masing-masing, tidak ada konsep atau praktis yang dapat dijadikan
ukuran.
Kelima, masalah accounting standard overload memerlukan
solusi perbaikan